31 Juli 2012

Perkembangan Pendidikan Pada Zaman VOC

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
            Perkembangan pendidikan saat ini ini tidak bisa dilepaskan dari perkembangan pendidikan yang terjadi dimasa lampau. Dimana pendidikan  sisa-sisa zaman kolonial itu masih ada di zaman sekarang. Perkembangan pendidikan dizaman
pra kolonial dan ketika zaman kolonial yang mampu melahirkan kaum Intelektual muda Indonesia yang menjadi tokoh sentral dalam pergerakan kebangsaan Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sistem Pendidikan pada zaman Voc?
2. Apa dampak sistem pendidikannya bagi rakyat Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Misi pendidikan yang dikembangkan oleh Voc
2. Mengetahui dampak yang dirasakan bangsa Indonesia Secara langsung.






BAB II
PEMBAHASAN
           
            Pendidikan selama penjajahan Belanda dapat dipetakan kedalam 2 (dua) periode besar,yaitu pada masa VOC (Vereenigde Oost-indische Compagnie) dan masa pemerintahHindia Belanda (Nederlands Indie). pada masa VOC, yang merupakan sebuah kongsi(perusahaan) dagang, kondisi pendidikan di Indonesia dapat dikatakan tidak lepas darimaksud dan kepentingan komersial.

A. Misi Utama Voc
            Orang belanda datang ke indonesia bukan untuk menjajah melainkan untuk berdagang. Mereka di motifasi oleh hasrat untuk mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya, sekalipun harus mengarungi laut yang berbahaya sejauh ribuan kilometer dalam kapal layar kecil untuk mengambil rempah-rempah dari indonesia.

            Namun pedagang itu merasa perlunya memiliki tempat yang permanen di daratan dari pada berdagang dari kapal yang berlabuh di laut. Kantor dagang itu kemudian mereka perkuat dan persenjatai dan menjadi benteng yang akhirnya menjadi landasan untuk menguasai daerah di sekitarnya.Lambat laun kantor dagang itu beralih dari pusat komersial menjadi basis politik dan teritorial.

            Setelah peperangan kolonial yang banyak akhirnya indonesia jatuh seluruhnya di bawah pemerintahan belanda. Namun penguasaan daerah jajahan ini baru selesai pada permulaan abad ke 20. Metode kolonialisasi belanda sangat sederhana. Mereka mempertahankan raja-raja yang berkuasa dan menjalankan pemerintahan melalui raja-raja itu akan tetapi menuntut monopoli hak berdagang dan eksploitasi sumber-sumber alam.
            Adat istiadat dan kebudayaan asli dibiarkan tanpa perubahan aristokrasi tradisional digunakan oleh belanda untuk memerintah negri ini dengan cara efisien dan murah. Oleh sebab belanda tidak mencampuri kehidupan orang Indonesia secara langsung, maka sangat sedikit yangmereka perbuat untuk pendidikan bangsa. Kecuali usaha menyebarkan agama mereka dibeberapa pulau di bagian timur Indonesia. Kegian pendidikan pertama yang dilakukan VOC.


B. Pendidikan Agama
           
            Pada permulaan abad ke 16 hampir se abad sebelum kedatangan belanda, pedagang portugis menetap di bagian timur Indonesia tempat rempah-rempah itu di hasilkan. Biasanya mereka didampingi oleh misionaris yang memasukkan penduduk kedalamagama katolik yang paling berhasil tiantara mereka adalah Ordo Jesuit di bawah pimpinan Feranciscus Xaverius. Xaverius memandang pendidikan sebagai alat yang ampuh untuk penyebaran agama.

            Seminari dibuka di ternate, kemudian di solor danpendidikan agama yang lebih tinggi dapat diperoleh di Goa, India, pusat kekuasaan portugis saat itu. Bahasa portugis hamper sama populernya dengan bahasa melayu,kedudukan yang tak kunjung di capai oleh bahasa Belanda dalam waktu 350 tahun penjajahan kekuasaan portugis melemah akibat peperangan dengan raja-raja Indonesia dan akhirnya dilenyapkan oleh belanda pada tahun 1605.
            Pada awalnya VOC banyak mendirikan sekolah di daerah Timur nusantara yang strukturpolitiknya dianggap masih lemah, seperti Ambon dan Banda (Supriadi, 2003). Tetapi, sebenarnyatujuan pendirian sekolah di daerah-daerah tersebut tidaklah sesederhana itu, melainkan untukmenghalau pengaruh Portugis yang juga melakukan Katholikisasi.Pada akhirnya sekolah-sekolah yang mengajarkan agama Katholik dan bahasa Portugis digantikan dengan sekolah-sekolah yang mengajarkan agama Kristen dan bahasa Belanda, sepenuhnya denganpembiayaan dari VOC tanpa campur tangan kerajaan Belanda.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
            Pendidikan pada masa ini lebih kepada penyebaran agama Protestan, setelah sebelumnya pada masa Portugis, Katholik yang disebarkan. Sehigga para guru yang mengajar merupakan pendeta-pendeta. Tapi disisi lain, gereja dan sekolah katolik ditutup. Belanda mendirikan sekolahnya pada umumnya di daerah yang terpengaruh oleh Katholik, walau dalam perkembangannya tidak terbatas pada tempat-tempat itu saja.

B. Saran
            Keberhasilan Belajar adalah Indikator yang dijadikan sebagai tolak ukur dalam menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil, maka dari itu saya mohon maaf bila ada kesalahan baik itu disengaja maupun tidak disengaja. Kritik dan saran teman-teman sangat ditunggu.









DAFTAR PUSTAKA

Afifuddin dan Sutikno, Sobry. 2008. Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Prospect.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.1996.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka.Pidarta, made. 2007.
Landasan Kependidikan. Jakarta : PT. Asdi Mahasatya.Slameto.2003.
Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rinekacipta.Sutikono, Sobry. 2008.
Landasan Pendidikan. Bandung: Prospect.Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakaya Offset.Syah, Muhibbin. 2005.
Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.[1] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka, 1996) hlm. 343

3 komentar: